TANGGERANG, – Keselamatan di jalan raya bukan sekadar harapan, tapi sebuah keharusan yang dimulai dari langkah kecil dan konsisten setiap pengendara.
Kolaborasi antara Astra Tol Cipali dan Astra Isuzu dalam talkshow “Smart Driving Starts with Safety” di GIIAS 2025, Sabtu (2/8/2025), menyerukan pentingnya mengutamakan safety dan defensive driving, kesiapan kendaraan, serta peran vital infrastruktur jalan demi terciptanya perjalanan yang selamat dan nyaman bagi semua.
Setiap pengemudi wajib memahami dua pilar utama: disiplin mengikuti aturan dengan safety driving serta proaktif mengantisipasi bahaya lewat defensive driving.
Mulai dari mengenakan sabuk pengaman, mematuhi batas kecepatan, mengecek kondisi tubuh dan kendaraan, hingga menjaga jarak dan tak mudah terprovokasi emosi, menjadi standar pengemudi cerdas masa kini.
Perlindungan makin optimal jika didukung fitur keselamatan canggih pada kendaraan seperti Isuzu mu-X dengan Hill Start Assist (HSA) dan Electronic Stability Control (ESC), serta layanan purna jual responsif dari Astra Isuzu yang memastikan kendaraan prima dan siap digunakan kapan pun.
Tak cukup dari pengemudi dan kendaraan saja, kondisi infrastruktur jalan berperan krusial. Astra Infra Tol Cipali telah mengimplementasikan konsep 3E: Engineering berupa perangkat keselamatan (rumble strip, guardrail, wire rope), Enforcement lewat kolaborasi dengan kepolisian dan teknologi Weigh in Motion untuk kendaraan ODOL, hingga Education melalui kampanye di media sosial dan talkshow publik.
Semua strategi ini berorientasi pada terwujudnya jalan tol yang aman, tertib, dan nyaman bagi pengguna.
Talkshow di GIIAS 2025 menghadirkan Frizon S. Naibaho Regional Service Head Astra Isuzu, dan Prayogi Setyo Pratomo, Operational Management Department Head Astra Tol Cipali serta Isuzu mu-X Community dan Panther Mania, yang membagikan tips berkendara aman serta pentingnya edukasi berkelanjutan.
Dengan satu langkah cerdas, diharapkan pengemudi Indonesia makin peduli keselamatan, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi demi seluruh pengguna jalan.
Regional Service Head Astra Isuzu, Frizon S. Naibaho menekankan, mengemudi secara defensif itu bukan berarti lambat, tapi cerdas.
“Kita perlu belajar mengantisipasi risiko dan meminimalisir bahaya dari luar maupun dari diri sendiri,” ujarnya.
Ia juga membagikan lima langkah gaya hidup berkendara aman. Pastikan kondisi tubuh dan kendaraan prima, jaga jarak aman, atur kecepatan sesuai situasi, patuhi rambu, dan tetap tenang selama berkendara.
“Kalau semua pengguna jalan menerapkan gaya hidup berkendara yang aman, potensi kecelakaan bisa ditekan secara signifikan,” kata Frizon.
“Dengan menjadikan teknik defensive driving sebagai gaya hidup, kita tak hanya melindungi diri sendiri tapi juga orang lain di jalan,” tambahnya.
Mendukung itu, Prayogi Setyo Pratomo, Operational Management Department Head Astra Tol Cipali, menyampaikan, selaras dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations, Astra Tol Cipali secara konsisten berkontribusi pada pembangunan infrastruktur jalan tol berkelanjutan dengan menerapkan nilai-nilai Environmental, Social, and Governance (ESG).
“Komitmen ini diwujudkan melalui penurunan emisi gas rumah kaca, pemanfaatan energi terbarukan, pengelolaan air dan limbah, peningkatan keselamatan kerja, serta kontribusi untuk komunitas,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, program public contribution direalisasikan melalui inisiatif Cipali Sehat, Cipali Pintar, Cipali Hijau, Cipali Kreatif, dan pengembangan Kampung Berseri Astra di Bongas Kulon, Majalengka.
“Astra Tol Cipali dengan strategi 3E (Engineering, Enforcement, Education) terus memperkuat sinergi untuk menciptakan jalan tol yang aman, sehat, dan berdampak bagi masyarakat,” tandasnya.
Dengan satukan gerak, pengemudi, perusahaan, hingga komunitas, dampak positif bagi keselamatan dan lingkungan jadi nyata. Defensive driving bukan sekadar keterampilan, tapi culture baru yang membawa masa depan jalan raya lebih baik.
Komentar